Senin, 03 Maret 2014



NOKIA X





 Menurut KOMPAS.com — Nokia sudah menaruh perhatian pada Android sejak tiga tahun lalu. Namun, Nokia malu-malu mengadopsi Android karena telanjur menjalin kemitraan eksklusif dengan Windows Phone. Sebagai jalan tengah dan agar terlihat tidak bergantung sepenuhnya pada Google, Nokia melakukan modifikasi besar pada sistem robot hijau hingga terciptalah Android rasa Windows Phone.

Eksperimen Nokia terhadap Android sudah dimulai sejak 2011. Tanda-tanda itu terlihat ketika beredar foto ponsel Nokia N9 yang menjalankan Android 2.3. Foto ini diyakini bukan rekayasa.

Nokia menjadi "pengagum rahasia" sistem operasi Android. Bahkan, CEO Nokia Stephen Elop dibuat galau. Ia mempertimbangkan agar Nokia mengadopsi Android demi menyelamatkan bisnis ponselnya yang sedang terpuruk. Terlebih lagi, pertumbuhan pengguna Android sangat pesat serta mendapat banyak dukungan dari pengembang aplikasi.

Sekitar akhir tahun 2013, seorang sumber tepercaya mengatakan kepada KompasTekno bahwa Nokia memang serius menggarap Android. Namun, sumber itu mengatakan, Android yang dikembangkan Nokia ini lain daripada yang lain.

Kepala Desain User Interface Nokia saat itu, Peter Skillman, disebut-sebut sebagai orang yang berperan besar dalam pengembangan Android di Nokia. Selain Skillman, ada Egil Kvaleberg yang memimpin penelitian dan pengembangan, desain sistem, dan arsitektur ponsel Android Nokia.

Beberapa pekan kemudian, beredar kabar Nokia sedang mengerjakan proyek yang disebut "Asha on Linux".

Dengan status super-rahasia, Nokia memproduksi 10.000 unit perangkat purwarupa yang secara fisik mirip ponsel seri Asha tetapi menjalankan Android. Perangkat ini diproduksi oleh pemanufaktur Foxconn di China dan menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 200 seri 8225Q.

Karyawan Nokia menyebut perangkat itu dengan kode nama "Normandy." Ini hanyalah sebuah kode nama, bukan merek dagang ataupun nama resmi untuk dipasarkan.

Hingga pada Januari 2014, beredar kabar bahwa ponsel pintar Android itu diberi nama resmi Nokia X.

Ini bukan seperti Android yang diadopsi oleh Samsung, Sony, HTC, dan produsen ponsel lainnya. Proyek ini hanya memanfaatkan sistem operasi Android yang bersifat open source (terbuka) tetapi tidak menyertakan layanan atau aplikasi Google.

Sejak awal, KompasTekno meyakini bahwa Android yang dikembangkan Nokia mirip seperti sistem pada tablet Kindle Fire buatan Amazon. Perusahaan e-commerce asal Amerika Serikat itu tidak memungkinkan pengguna Kindle Fire untuk mengunjungi Google Play Store, atau berselancar internet dengan Chrome, atau memakai aplikasi asli Gmail.

Pengembangan Android terus berlanjut meskipun unit bisnis ponsel Nokia dibeli oleh Microsoft pada September 2013.

The Verge melaporkan, Microsoft terkesan "tidak suka" dengan proyek Android yang dijalani Nokia. "Ada terlalu banyak intrik politik" dengan keputusan Nokia mengadopsi Android. Peluncuran Android Nokia bahkan dikabarkan terancam batal. Di sisi lain, beberapa petinggi Microsoft menilai ponsel Android dari Nokia dapat menjadi kuda troya untuk meningkatkan adopsi Windows Phone.

Bocoran informasi dari Kemenkominfo

Kode teknis perangkat Android buatan Nokia terungkap berkat situs web Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pada 24 Januari 2014, KompasTekno melaporkan ada pengajuan sertifikasi ponsel baru dengan kode teknis RM-980 kepada Pemerintah Indonesia. Ponsel itu dirakit di China.

Kemenkominfo akhirnya memberi sertifikasi kepada RM-980. Indonesia merupakan salah satu negara tujuan utama penjualan ponsel Android Nokia yang mengincar sejumlah negara berkembang.

Bocoran informasi terus menerpa. Akun Twitter @evleaks memublikasi foto ponsel Nokia X berwarna hijau. Setelah itu, bermunculanlah foto Nokia X yang ternyata menyediakan beragam warna casing.

Bukan sekadar foto, spesifikasi komponen yang dipakai Nokia X juga tersiar. Prosesor yang digunakan pada Nokia X dibuat oleh Qualcomm, kapasitas RAM 512 MB, memori internal 4 GB, layar 4 inci resolusi 800 x 480 piksel, kamera 5 MP, mendukung kartu SIM ganda, baterai 1.500 mAh, dan berjalan dengan basis sistem operasi Android 4.4 (KitKat).

Dari sekian banyak bocoran spesifikasi tersebut, hanya ada satu yang salah, yaitu versi Android yang digunakan. Ternyata, Nokia X menggunakan basis sistem operasi Android versi 4.1.2 (Jelly Bean).

Hingga pada Februari 2014, Nokia mengirim udangan kepada media massa untuk sebuah acara di ajang Mobile World Congress (MWC) tanggal 24 Februari 2014 di Barcelona, Spanyol. Benar saja, CEO Nokia Stephen Elop memperkenalkan Nokia X.

Ada tiga varian yang diperkenalkan Elop saat itu, yaitu Nokia X, Nokia X+, dan Nokia XL.

Nokia X+ dan XL memiliki kapasitas RAM yang lebih besar, yaitu 768 MB. Khusus Nokia XL, terdapat sejumlah peningkatan spesifikasi. Kamera belakangnya dilengkapi lampu kilat LED, tersedia juga kamera depan, layar berukuran 5 inci, serta baterai berkapasitas 2.000 mAh.

Semua rahasia Android Nokia X terungkap

Dalam mengembangkan dan menggunakan Android, Nokia hanya memakai lisensi "Android Open Source Project" (AOSP) dari Google. Pada lisensi ini, Google mengizinkan siapa saja untuk memanfaatkan Android secara gratis. Google telah memantapkan komitmen bahwa Android adalah sistem operasi yang bersifat open source atau terbuka.

Sementara itu, Nokia tidak membeli lisensi Google Mobile Service (GMS) dari Google. Hal inilah yang menyebabkan Nokia X tidak menyediakan secara langsung aplikasi inti Android, seperti aplikasi asli Gmail, Google Maps, Chrome, YouTube, Hangouts, Google+, Google Drive, dan Google Search.

Bahkan, sistem Nokia X tidak mendukung antarmuka pemrograman aplikasi (application programming interface/API) buatan Google. Nokia meminta aplikasi-aplikasi Android yang memanfaatkan API Google agar dimodikasi dan menggunakan API buatan Nokia.

Dugaan KompasTekno bahwa sistem Nokia X sama seperti Kindle Fire ternyata benar. Nokia X tidak memungkinkan penggunanya mengunjungi toko aplikasi Google Play Store. Sebagai gantinya, Nokia menyediakan toko aplikasinya sendiri, yaitu Nokia Store, yang merupakan pintu utama untuk mencari, mengunduh, dan memasang aplikasi Android di Nokia X.

Basis Android yang dipakai pada Nokia X saat ini adalah versi 4.1.2 (Jelly Bean) dan disebut sebagai "Nokia X software platform". Perusahaan asal Finlandia itu melakukan banyak modifikasi pada Android, termasuk mengubah agar tampilan Nokia X terlihat seperti Windows Phone dengan nuansa kotak-kotak.

Inilah strategi Nokia dalam menyikapi Android. Keberadaan Nokia X menegaskan bahwa Nokia tak mau bergantung pada Google. Mereka memilih untuk membangun ekosistem sendiri dan menciptakan pasar baru, sambil berharap cemas Nokia X mampu meraih sukses di pasar.

Dalam waktu dekat, Nokia akan mulai memasarkan si ponsel Android rasa windows Phone yang anti-terhadap layanan atau aplikasi buatan Google ini.
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar